"Saat ini masih tahap riset lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya, sedangkan pembangunannya dimulai pada 2015," katanya di Bengkulu. Saat ini LAPAN sedang melakukan penelitian terhadap 6 desa di Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara sebagai lokasi peluncuran satelit dan roket.
Enam desa tersebut yakni Banjar Sari, Meok, Ka'ana, Apoho, Malakoni, dan Kahyapuh. Jika nantinya sudah ditetapkan lokasi peluncuran satelit itu maka LAPAN akan membuat lokasi zona aman radius 5 kilo meter.
Dampak negatif dari progam ini terhadap masyarakat hanyalah pada saat peluncuran roket dimana dalam radius 5 kilometer harus bersih dari kegiatan apapun.
Sementara itu, Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi mengatakan adanya bandar antariksa tersebut dapat menguntungkan masyarakat setempat baik secara ekonomi dan pendidikan.
Bupati berharap, masyarakat dapat menerima dengan baik rencana LAPAN, mengingat banyak sisi positif yang akan didapatkan warga Pulau Enggano dan Bengkulu pada umumnya.
Pembangunan bandar antariksa milik LAPAN di Pulau Enggano ini merupakan tindaklanjut dari penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Provinsi Bengkulu pada 2010.
Pulau Enggano dinilai sebagai tempat yang sesuai untuk pembangunan bandar antariksa. Enggano memiliki populasi penduduk yang tidak terlalu banyak dan tidak berhubungan langsung dengan wilayah negara lain.
Tak hanya itu, Enggano juga memiliki luas wilayah yang luas dan lingkungan aman. Selain letaknya strategis, pulau itu juga berhadapan langsung dengan laut bebas, yaitu Samudera Hindia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar