KA Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan (derivatif merk) dari KA Argo Bromo Anggrek JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.
Brand Bromo diambil dari nama salah satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual kultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domestik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivatif merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan panduan warna setangkai bunga anggrek.
Perjalanan Gambir - Surabaya Pasarutri sejauh 725 km melalui lintas Utara ditempuh dalam waktu 9 jam. KA Argo Bromo Anggrek dengan kapasitas 400 seat terdiri atas 8 rangkaian kereta kelas eksekutif dan dalam perjalanannya hanya berhenti di Stasiun Pekalongan dan Semarang.
KA Argo Bromo Anggrek menyediakan saranan hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video show (Show On Rail) . Selain saranan hiburan penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik ditempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke. Semua ini sengaja didesain utnuk membuat penumpang seolah-olah berada di dalam hotel berjalan sehingga perjalanan bersama Argo Bromo Anggrek diharapkan dapat menghemat biaya akomodasi hotel dan setibanya di tujuan dalam kondisi fresh.Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K9/ CL243 bolstreless, dengan sistem suspensi ganda : conical rubber bounded dan air spring (pegas udara) serta dilengkapi vertical & horizontal shock absorber | Membuat goncangan terasa lembut |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Argo Muria di launch pertama kali pada tanggal 22 Desember 1997. Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan dengan jadwal pemberangkatan pagi hari dari arah Semarang ke Jakarta dan sore hari dari arah sebaliknya.
Diikuti dengan peluncuran KA Argo Muria II pada tanggal 20 Mei 2001 yang menawarkan alternatif perjalanan yang berkebalikan dengan KA Argo Muria I sehingga sejak itu tersedia dua jadual pemberangkatan kereta api dari Semarang Tawang - Gambir maupun arah sebaliknya.
Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Muria berasal dari nama gunung ( Gunung Muria ) yang memiliki ketinggian 1.602 m diatas permukaan laut dan berada di sebelah utara kota Kudus (69 km dari arah kota Semarang). Kawasan gunung ini terkenal dengan berbgai macam satwa langka seperti ; burung plontang, elang muria, rusa dan kera.
Layanan kereta api yang memiliki kapasitas 350 tempat duduk ini terdiri dari 7 rangkaian kereta kelas eksekutif. Untuk perjalanan yang diklakukan pada siang hari, penumpang dapat menikmati indahnya panorama di pesisir Pantai Utara khususnya antara Pekalongan - Semarang.Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398 bolstreless, dengan sistem suspensi ganda : ruber pad dan coil spring serta bolster anchor dan vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
Pada ujicoba pertama pada tanggal 13 Juli 1995 memang sengaja dilekatkan nama JS-750 yang menggambarkan keinginan kuat dari PT. Kereta Api (Persero) untuk melayani pemerjalan Solo - Jakarta dengan layanan kereta api yang memiliki waktu tempuh 7 jam bertepatan dengan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-50. Pada tanggal 21 September 1996 dilekatkan nama KA Solo Jaya yang kemudian pada akhirnya diganti sesuai dengan strategi brand Argo dengan nama KA Argo Muria.
KA Argo Lawu membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 tempat duduk. Perjalanan Solo- Jakarta (576 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Yogyakarta dan Purwokerto.
Kata Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu) yang terletak disebelah Timur Laut kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten Karanganyar dan Magetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km. Dengan puncak yang berupa dataran yang berbukit-bukit dan sisa-sisa kawah yang telah lama tidak aktif merupakan panorama yang sangat indah yang dapat kita saksikan dari Lembah Tawangmangu dan Telaga Sarangan.
Perjalanan kereta api dari stasiun Solo Balapan ke stasiun Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta - Solo dilakukan pada malam hari. Selama dalam perjalanan pramugara dan pramugari yang terlatih serta ramah siap untuk menyajikan pelayanan yang dibutuhkan penumpang.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K8/ NT.60 dengan sistem suspensi conical, ruber bounded dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
Pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI pada tanggal 21 April 1998 menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntuan pelanggan yang menginginkan penambahan KA Argo koridor Jakarta - Solo, maka KA Dwipangga sengaja di redesign untuk layanan sekelas KA Argo, sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA Argo Dwipangga pada tanggal 5 Oktober 1998.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif dan penamaan Dwipangga memang sengaja dibedakan dengan argo lainnya yang lazim menggunakan nama gunung mengingat nama Dwipangga dirasakan sudah sangat melekat di benak pelanggan. Kata Dwipangga diambil dari sebutan kendaraan Dewa Indra berupa gajah yang setia dan mampu melindungi pengendaranya dalam segala cuaca, sehingga menumbuhkan kebanggaan dan prestise bagi penumpangnya.
Perjalanan sejauh 576 km ditempuh dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di stasiun Purwokerto dan Yogyakarta. Argo Dwipangga dengan kapasitas 400 seat dan membawa 8 rangkaian kereta kelas eksekutif menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dari stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternatif perjalanan yang ditawarkan oleh KA Argo Lawu).
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K8/ NT.60 dengan sistem suspensi conical, ruber bounded dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 8 November 1998. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu 11 jam dan selama dalam perjalanan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan dan Madiun. Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang menghubungkan antara kota Bandung dengan kota Surabaya.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Wilis diambil dari nama gunung Wilis yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di kawasan Bajulan Nganjuk, Jawa Timur.
KA Argo Wilis dengan kapasitas angkut 200 seat 94 rangkaian kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari yang memungkinkan perjalanan menikmati indahnya panorama pengunungan di Bumi Parahyangan, Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo.
Selama ini Argo Wilis sering dipakai sebagai mode transportasi penghubung dari Bandung ke obyek wisata yang ada di Pulau Bali dan sebaliknya. Setiba di Surabaya biasanya penumpang transit di VIP Room Stasioun Surabaya Gubeng untuk kemudian meneruskan perjalalan ke Banyuwangi dengan KA Mutiara Timur Malam dan samapai di Banyuwangi pada pagi hari. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan bus PT. Kereta Api (Persero) menuju Denpasar Bali. Demikian juga sebaliknya, berangkat dari Banyuwangi dengan menggunakan KA Mutiara Malam untuk samapai di Surabaya Gubeng, kemudian transit di VIP Room Stasiun Surabaya Gubeng dan meneruskan perjalanan menuju Madiun, Solo, Yogyakarta, Kutoarjo, Tasikmalaya maupun Bandung dengan menggunakan KA Argo Wilis.
Jika ingin berwisata dalam satu paket dari Bandung ke Yogyakarta, Solo, Surabaya ataupun Denpasar begitu juga sebaliknya disarankan untuk menggunakan KA Argo Wilis.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi conical, ruber bounded dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Argo Gede pada peluncuran perdana tanggal 31 Juli 1995 diberi indeks JB-250 yang memiliki arti bahwa perjalanan Jakarta - Bandung ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-50, disusul kemudian pada tanggal 10 Mei 2001 diluncurkan KA Argo Gede II yang dioperasikan untuk menambah frekuensi perjalanan menjadi 4 kereta api dalam satu hari, dari Bandung - Gambir begitu juga arah sebaliknya.
Kapasitas angkut yang tersedia adalam satu kereta api ini mencapai 300 tempat duduk (6 rangkaian kereta kelas eksekutif).
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif, sedangkan kata Gede diambil dari nama Gunung Gede (2.958 m) yang berada di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango di wilayah Kabupaten Bogor, Cianjur dan Kabupaten Sukabumi. Sangat populer bagi para pendaki gunung di Jawa Barat.
Perjalanan kereta api pada siang hari memungkinkan penumpang dapat menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Parahyangan bagian barat dengan jalan dan jembatan kereta api yang berkelak-kelok. Selain itu penumpang juga dapat menyaksikan hamparan Bendungan Jatiluhur.
Penumpang dapat memesan makanan dan minuman kepada pramugara/pramugari sesuai dengan menu pilihan yang disediakan serta bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi yang didesain sebagai mini bar. Semua ini sengaja didesain untuk membuat layanan kereta api ini lebih nyaman.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/TB.398 dan K8/ NT.60 dengan sistem suspensi conical, ruber bounded dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Bima pertama kali diluncurkan pada bulan Maret 1967, merupakan awal dari sejarah pengoperasian kereta api dengan fasilitas pengatur suhu ruangan/ Air Conditioner di Indonesia. Melayani pemerjalan koridor Jakarta - Surabaya dan berjalan menembus birunya malam yang menjadi dasar dari penamaan BIMA (Biru Malam). Selain itu kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh pewayangan Bima yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh, kekar, kuat dan pemberani. Sejumlah karakter itu senganja dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai cuaca.
Diawal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur dan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Namun sesuai dengan keinginan dari pelanggan sejak tanggal 9 Juni 1990 KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC).
Perjalanan Gambir - Surabaya Gubeng (825 km) melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun Cirebon, Purwokerto, Solo Balapan, Madiun, Kertosono dan Jombang. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke Denpasar dengan menggunakan KA Mutiara Timur.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sejak tanggal 1 Agustus 2002 rangkaian KA Bima sengaja diganti dengan rangkaian kereta api sekelas Argo dengan kapasitas angkut sebanyak 400 orang (membawa rangkaian 8 kereta kelas eksekutif).
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K8/ NT.60 dengan sistem suspensi conical, ruber bounded dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Layanan kereta api dengan kapasitas 416 tempat duduk dan terdiri dari 8 kereta kelas eksekutif ini melayanai pemerjalan koridor Malang - Jakarta.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Blitar, Tulung Agung, Kediri, Madiun, Solo, Yogyakarta dan Purwokerto.
Sebutan Gajayana diambil dari nama seorang raja kerajaan Kanjuruhan yang bernama Sang Liswa (anak dari Dewasimha), dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman di seluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo Malang.
Fasilitas yang ada didalam KA Gajayana didesain untuk kereta api sekelas eksekutif Satwa.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi ganda, ruber pad dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
Peluncuran perdana KA Sembrani dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1995. Produk ini merupakan pembaharuan dan inovasi dari KA Mutiara Utara yang sudah beroperasi mendahuluinya.
Nama Sembrani diambil dari cerita legenda masyarakat tempo dulu yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu. Sementara menurut hikayat rakyat Jawa, Sembrani merupakan alat transportasi bagi raja, ratu dan senopati yang konon menurut cerita bila bepergian selalu menggunakan kuda Sembrani agar dapat dengan mudah dan cepat sampai di tujuan. Legenda ini melekat pada KA Sembrani yang melayani pemerjalan koridor Jakarta - Surabaya Pasarturi (725 km).
Kereta api yang memiliki kapasitas 416 tempat duduk ini (8 kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari melalui lintas Utara Pulau Jawa dengan waktu tempuh sekitar 10 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu dan Bojonegoro.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K8/ TB.60 dengan sistem suspensi conical, ruber boundeddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Turangga yang melayani pemerjalan koridor Bandung - Surabaya mulai diopersikan pada tanggal 2 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun dan Kertosono.
Nama Turangga diambil dari nama lain kuda tunggangan para raja/bangsawan di Jawa yang melambangkan kendaraan yang bisa melaju dengan kencang dalam berbagai cuaca untuk melambangkan pelayanan angkutan kereta api yang handal, cepat dan nyaman.
Kereta api dengan desain layanan sekelas eksekutif Satwa ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dengan membawa rangkaian sebanyak 6 kereta dengan 312 tempat duduk.Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi ganda, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Taksaka mulai dioperasikan pada tanggal 19 September 1999 utnuk melayani pemerjalan koridor Yogyakarta - Jakarta.
Taksaka merupakan nama lain dari seekor ular besar/naga dalam cerita pewayangan yang baik hati dan pengayom, sehingga dijadikan sebagai lambang kehandalan pelayanan kereta api.
Perjalanan sejauh 517 km ditempuh dalam waktu kurang dari 8 jam dan hanya berhenti di stasiun Kutoarjo, Pruwokerto dan Cirebon.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan pada tanggal 17 Oktober 2001 diluncurkan KA Taksaka II yang menawarkan perjalanan siang hari dari Yogyakarta ke Jakarta dan pada malam hari dari arah sebaliknya, sehingga sejak itu terdapat dua alternatif pilihan perjalanan KA Taksaka pada siang dan malam hari dari stasiun Yogyakarta - Gambir atau sebaliknya.
Rangkaian KA Taksaka terdiri atas 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas sebanyak 416 tempat duduk.Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dan K8/NT.60 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Kamandanu mulai dioperasikan pada tanggal 23 Desember 1999 melayani pemerjalan koridor Semarang - Jakarta. Rangkaian KA Kamandanu terdiri dari 7 kereta kelas ekesekutif dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 364 seat.
Selama perjalanan Jakarta - Semarang Tawang sejauh 445 km, kereta api ini hanya berhenti di stasiun Tegal dan Pekalongan dengan waktu tempuh 6 jam. Dari Jakarta ditawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dan dari Semarang berjalan pada malam hari.
Menurut cerita pewayangan Kamandanu adalah nama dari sekelompok kerbau yang dipelihara oleh para dewa kahyangan yang digembalakan oleh Dadung Awuk dan pernah dipinjam oleh Raden Arjuna sebanyak 144 ekor sebagai prasayarat sewaktu menikahi Wara Sumbadra.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dan K8/NT.60 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
KA Parahyangan mulai dioperasikan pada tanggal 31 Juli 1971 menelusuri Alam Pegunungan Priangan Bagian Barat dari Bandung menuju Jakarta dan sebaliknya. Perjalan sejauh 173 km ditempuh dengan waktu rata-rata 3 jam.
Frekuensi perjalanan KA Parahyangan saat ini adalah 20 kali pada hari biasa dan 30 kali pada hari weekend dan libur. Dengan banyaknya pilihan alternatif jadual pemberangkatan menjadikan KA Parahyangan sangat ideal digunakan bagi para pelaku bisnis, keluarga dan pemerjalan lainnya.
Kereta api ini menyediakan layanan kelas eksekurif dan kelas bisnis yang memungkinkan bagi para pelanggan untuk memilih kelas sesuai selera dan daya belinya. Dibandingkan dengan mode angkutan lainnya KA Parahyangan memililki keunggulan dari sisi kenyamanan dan waktu tempuhnya yang lebih singkat.
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber(Memperhalus goncangan) | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber(Memperhalus goncangan) |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | toilet | toilet |
KA Gumarang mulai dioperasikan pada tanggal 20 Mei 2001 melayani pemerjalan koridor Jakarta - Surabaya. Jarak sejauh 725 km ditempuh dalam waktu sekitar 12 jam. Dalam perjalanannya KA Gumarang menelusuri Pantai Utara Jawa dan berhenti di Stasiun Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang ,Cepu dan Bojonegoro.
Kapasitas KA Gumarang dapat mengangkut sebanyak 488 penumpang dengan rangkaian kereta terdiri dari 2 kelas eksekutif dan 6 kereta kelas bisnis. Dengan adanya dua kelas pada KA Gumarang memungkinkan konsumen memilih sesuai dengan selera dan daya belinya.
Gumarang berasal dari nama banteng (sapi hutan) yan gdigambarkan segagai satwa yang gagah berani.
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | Audio/video, toilet | toilet |
Sempat dikenal dengan nama KA Pajajaran/Senja Mataram. Produk ini diluncurkan pertama kali pada tanggal 11 Maret 1992 melayani pemerjalan koridor Yogyakarta - Bandung dan sejak tanggal 1 September 1992 diperluas layanannya untuk melayani pemerjalan koridor Solo - Bandung.
Utnuk meningkatkan pelayanan dan lebih mendekatkan kepada pelanggan, pada tanggal 2 Mei 2000 dilakukan peremajaan rangkaian KA Pajajaran/Senja Mataram dan diganti namanya menjadi KA Lodaya. Nama Lodaya diambil dari cerita rakyat di Tatar Sunda yakni Macan Lodaya yang merupakan penjelmaan dari Prabu Siliwangi ketika berhadapan dengan Prabu Kian Santang.
Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dari arah Solo menuju Bandung danpada siang hari dari arah sebaliknya, sehingga tepat saat adzan subuh berkumandang di sejumlah masjid pada saat itulah KA Lodaya memasuki Kota Bandung.
Dalam perjalanan Bandung - Solo pada siang hari pemerjalan dapat menikmati indahnya panorama Bumi Parahyangan Bagian Timur. Perjalanan sejauh 447 km ditempuh dalam waktu 8 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, Banjar, Kutoarjo, Yogyakarta dan Klaten.
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus guncangan) | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber memperhalus guncangan) |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | Toilet | Toilet |
Pada tanggal 21 Mei 1997 dioperasikan pertama kalinya KA Sancaka untuk pemerjalan korodor Yogyakarta - Surabaya. Perjalanan sejauh 311 km dari Yogyakarta - Surabaya ditempuh dalam waktu kurang dari 5 jam.
Rangkaian KA Sancaka memiliki kapasitas sebanyak 496 tempat duduk dan menawarkan layanan untukpemerjalan kelas eksekutif dan bisnis. Sancaka diambil dari nama seekor ular naga sakti yang siap melindungi.
Guna memenuhi permintaan pelanggan sejak tanggal 1 Desember 2002 diluncurkan KA Sancaka II yang menawarkan alternatif perjalanan pada pagi hari dari Yogyakarta - Surabaya dan sore atau malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan perjalanan yang ditawarkan oleh Sancaka I).
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus guncangan) | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber memperhalus guncangan) |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | Toilet | Toilet |
Peluncuran perdana KA Cirebon Ekspres dilakukan pada tanggal 29 November 1989. Produk ini didesain untuk melayani pemerjalan koridor Cirebon - Jakarta. Perjalanan sejau 219 km ditempuh dalam waktu 3 jam dan hanya berhenti di Stasiun Jatibarang.
KA Cirebon Ekspres menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif dengan alternatif jadwal perjalanan sebanyak 4 (empat) kereta api per hari dari arah Cirebon - Gambir dan sebaliknya.
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus guncangan) | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber memperhalus guncangan) |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | Toilet | Toilet |
KA Bangunkarta dioperasikan pertama kali pada bulan Januari 1985 melayani pemerjalan ekonomi dari Jombang/Madiun ke Jakarta. Pada tanggal 24 Desember 1994 layanan KA Bangunkarta ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas bisnis, dan sejak tanggal 1 Agustus 1996 semua rangkaian berubah layanannya menjadi kelas bisnis.
Penambahan layanan kelas eksekutif dilakukan sejak tanggal 1 Februari 1999 dan pada tanggal 1 Juli 2001 sampai dengan sekarang KA Bangunkarta melayani pemerjalan eksekutif dan bisnis dengan membawa rangkaian 2 kereta kelas eksekutif dan 8 kereta kelas bisnis. Perjalanan sejauh 738 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan hanya berhenti di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Madiun, Nganjuk dan Kertosono.
Nama Bangunkarta diambil dari singkatan nama kota asal dan tujuan kereta api yaitu jomBANG melalui madiUN dan jaKARTA (BANGUNKARTA). Ditawarkan layanan kelas eksekutif dan bisnis dengan kapasitas mencapai 616 tempat duduk.
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus guncangan) | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber memperhalus guncangan) |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | Toilet | Toile |
Peluncuran pedana KA Purwojaya dilakukan pada awal Maret 1995. KA Purwojaya melayani pemerjlaan koridor Cilacap - Purwokerto - Jakarta dengan kapasitas 584 tempat duduk dan menyediakan layanan kelas bisnis dan eksekutif.
Perjalanan sejauh 454 km ditempuh dalam waktu 7 jam dan hanya berhenti di Stasiun Kroya, Purwokerto , Cirebon dan Jatinegara. Rangkaian kereta api ini terdiri dari 2 kereta kelas eksekutif dan 7 kereta kelas bisnis. Alternatif perjalanan ditawarkan malam hari dari Cilacap - Jakarta dan siang hari dari arah sebaliknya.
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus guncangan) | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber memperhalus guncangan) |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | Toilet | Toilet |
KA Mutiara Timur dioperasikan pertama kali pada tahun 1972 dengan menawarkan layanan kelas ekonomi dan bisnis sejak tanggal 7 April 1996 diluncurkan layanan baru dengan menggantinya menjadi kelas bisnis dan eksekutif. Kereta api ini sengaja di redesign untuk mereka pemerjalan bisnis dan eksektutif yang menginginkan perjalanan ke Pulau Bali dan sebaliknya. Lintas Surabaya - Banyuwangi dengan jarak 307 km ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam 30 menit.
Dalam perjalanannya, kereta api dengan kapasitas 360 tempat duduk yang terdiri atas 2 kereta kelas eksekutif dan 4 kereta kelas bisnis ini berhenti di Stasiun Sidoarjo, Bangil, Probolinggo, Tanggul, Rambipuji, Jember, Kalisat, Kalibaru dan Rogojampi. Untuk penumpang yang akan meneruskan perjalanan dari Banyuwangi ke Denpasar dan sebaliknya disediakan bus eksekutif sebagai bagian dari keseluruhan pelayanan yang disajikan oleh PT. Kereta api (Persero). Setiap harinya terdapat dua alternatif perjalanan kereta api dari Surabaya - Banyuwangi dan dari arah sebaliknya dengan jadwal pemberangkatan pada pagi dan malam hari.
Item | Kelas Eksekutif | Kelas Bisnis |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar |
Tempat duduk |
|
|
Pintu ruangan | Sistem geser manual | Sistem geser manual |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan laminasi isolator panas |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Kipas angin (fan) |
Jenis boogie | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber (memperhalus guncangan) | K5/ TB.398 dengan sistem suspensi double, ruber paddan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorber memperhalus guncangan) |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake |
Fasilitas lainnya | Toilet | Toilet |
Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional diresmikan pengoperasian KA Harina pada tanggal 20 Mei 2003. Layanan KA dengan kapasitas 260 tempat duduk yang terdiri dari 5 kereta kelas eksekutif ini disamping melayani pemerjalan koridor Bandung - Semarang, juga didesain untuk melayanai pemerjalan Pekalongan/Tegal/Cirebon yang akan bepergian ke Bandung dan sebaliknya.
Perjalanan sejauh 450 km ditempuh dalam waktu 7,5 jam dan hanya berhenti di Stasiun Cikampek, Cirebon, Tegal, Pekalongan. Sebutan Harina diambil dari bahasa Sansakerta yang berarti kijang, salah satu jenis satwa yang dikenal lincah dan mampu berlari kencang. Fasilitas yang ada di dalam KA Harina didesain untuk Kereta Api sekelas eksekutif Satwa.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398, dengan sistem suspensi ganda : rubber pad dan coil spring serta bolster anchor dan vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
Peluncuran perdana KA Rajawali yang melayani pemerjalan koridor Semarang-Surabaya dilakukan pada tanggal 21 Mei 2003 sehari setelah dilakukannya launching KA Harina (Semarang-Bandung). KA Rajawali ini merupakan produk baru untuk mengisi kekosongan layanan KA Eksekutif di koridor Semarang-Surabaya. Perjalanan sejauh 280 km ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam dan hanya berhenti di Stasiun Cepu, Bojonegoro dan Lamongan. KA Rajawali ini memiliki kapasitas 260 tempat duduk dalam rangkaian 5 kereta kelas eksekutif sekelas Satwa.
Nama Rajawali diambil dari salah satu jenis burung (satwa) yang dikenal sebagai burung yang perkasa, berani dan terlihat anggun pada saat mengepakkan sayapnya terbang dan melayang di udara. Tentunya penamaan ini sengaja dipilih untuk menggambarkan atribut pelayanan yang ditawarkan oleh KA Rajawali yaitu : safety, kecepatan dan ketepatan waktu serta kenyamanan dalam beperjalanan.
Item | Keterangan | |
Interior | Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar | |
Tempat duduk |
| Leluasa dan nyaman |
Pintu ruangan | Sistem geser otomatis | |
Jendela | Kaca tetap dupleks lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai | Ukuran dan desain disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keamanan |
Penyegar udara | 2 set Air Conditioner (AC) tiap kereta | Temperatur 21 - 26o C |
Jenis boogie | K5/ TB.398, dengan sistem suspensi ganda : rubber pad dan coil spring serta bolster anchor dan vertical shock absorber | Memperhalus goncangan |
Fasilitas keselamatan | Tabung pemadam kebakaran, emeregency brake | |
Fasilitas lainnya | Audio/video, lampu baca, toilet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar